Minggu, 30 Mei 2010

Dakwah Harus Menarik dan Up to Date

Dakwah masa kini harus mencakup masalah kehidupan sehari-hari yang sedang berlangsung (up to date). Selain itu, dakwah juga harus “entertainment”, artinya metode yang disampaikan harus bisa menarik, baik itu dari segi penyampaian dengan ada lelucon, dengan gerakan, perkataan, atau kumpulan yang dikemas dalam suasana santai, tapi dalam batas norma dan hukum syara.
Demikian dikemukakan Ust. Dede Syarifudin kepada ZonaKPI. Ia menyebutkan, salah satu contoh dakwah yang menarik itu acara “Mamah & Aa” di televisi yang lebih diminati daripada kuliah subuh yang disampaikan oleh da’i kondang lain.
Menurut Dede, dai harus menjadi public figure yang akan di contoh oleh muda’i. Selain itu, sistem dakwah sekarang harus dalam bentuk diskusi (forum tanya jawab).
Dipaparkan, dakwah, sebagai ajakan menuju penyerahan diri (Islam) kepada Allah (bagi para aktivis dakwah) atau yang sering disebut sebagai sarana untuk membantu lebih memahami hakikat kahidupan dunia dan akhirat (akademisi)
Pada masa Nabi hidup, dakwah ditujukan untuk menyebarkan Islam, sebagaimana utusan Nabi ke kabilah-kabilah Arab yang belum Islam – dan untuk meningkatkan kualitas kehidupan yang lebih Islami – sebagamana dikirimnya Muadz bin Jabal ke negeri Yaman yang telah Islam. “Bila demikian tujuan dakwah, seharusnya yang dijadikan barometer adalah jumlah jamaah yang melakukan sholat berjamaah di masjid tersebut ketika sholat wajib lima waktu, ingat masjid adalah rumah Allah dan pusat ke Islaman,” tegasnya.
Kekuatan dakwah memang luar biasa, terutama bila disampaikan oleh da’i atau muballigh yang menarik..Jadi, bagaimana mungkin suatu dakwah disebut berhasil ketika dapat merekrut banyak massa, sedang tingkat kesadaran massa tersebut sangat rendah. (KARYANA SOFYAN/KPI B SMS 3, http://othonkthea.blogspot.com).*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar